Hai ayah dan bunda saya sekedar ingin sharing tentang pengalaman saya.....
Seperti halnya masa kehamilan dan proses melahirkan, menyusui juga merupakan suatu perjuangan.
Dan tentu saja perjuangan ini yang tidak
mudah, maka wajar saja jika saat ini banyak ibu yang bahkan tak lulus
memberikan ASI selama 6 bulan pada buah hatinya. Bahkan tak sedikit ibu yang
gagal memberikan ASI ini sudah tahu betul
manfaat ASI bagi buah hatinya, tetapi seperti yang saya bilang ”menyusui
itu tidak mudah” sekedar tahu manfaat ASI tak menjamin membuat seorang ibu mampu
dengan teguh memberikan ASI tanpa tergiur susu formula.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp7gl16XSUme0g2p_LHcgZYmN-YpaztT03oE60_UK836WPFJ0TwxgEXgLy8zVXA5ejSBz9Gj0yI-JTH95beXTWHLLlrULjmk7YIQFE8vFMak3QmYPnnQBINbGNa2e90t4jOl9EolW9w0a3/s400/FB_IMG_1470115960325.jpg)
Begitu pula bagi saya di awal awal kelahiran sang buah
hati proses menyusui ternyata tak semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Ya
ini benar benar tidak mudah bagi saya… ketika sebagian ibu dimasa kehamilannya
sudah mengeluarkan air susu maka saya termasuk dalam sebagian ibu yang air susu
baru keluar 4 hari setelah kelahiran si buah hati. Sebagai ibu baru saya
frustasi, gundah gulnda dan setiap mendengar tangisan si baby hati seperti
tersayat karena saya pikir anak saya pasti kelaparan karena ibunya tak mampu
memberikan asupan makanan untuknya. Padahal saya tahu betul bahwa bayi baru
lahir dapat bertahan selama + 3 hari tanpa makan dan minum. Duh iklan
susu ditelevisi terasa begitu menggoda di tengah kegundahanku saat itu.
Ya saya tergoda pada susu formula, apa lagi ketika
melihat si buah hati dapat diam dan tidur dengan lelap dan tenang setelah di
beri susu, maka saya membenarkan jika anak saya menangis karena lapar. Pada
kenyataanya tangisan bayi tak hanya berarti lapar, ada banyak faktor penyebab
tangisan bayi salah satunya mungkin si bayi merasa tidak nyaman. Tapi apa mau
dikata sebagian nurani mengatakan “tak perlu
khawatir si buah hati kelaparan” tapi sebagian yang lain berkata
”sungguh kamu terlalu anakmu kelaparan tapi kau tak mampu memberikan air
susumu”. Ahh saat itu saya begitu frustasi. Ya di tahap awal ini biasanya
banyak ibu yang merasa gagal dan kemudian nekat dan bertahan memberikan susu
formula.
Hei masalahnya tak hanya soal air susu yang tak kunjung
keluar tapi juga masalah “Flat Nipple” atau puting datar atau rata. Bagi yang
sudah menjadi ibu mungkin bisa membayangkan bagaimana cara minum bayi jika
tidak ada putting yang menonjol. Beberapa kerabat bahkan menyangsikan bahwa
saya bisa menyusui tanpa alat bantu dengan
kondisi seperti itu. Mendengar hal itu semakin galaulah saya dan sedih karena
tak mendengarkan nasihat orang tua untuk memijat puting agar keluar selama
kehamilan.
Disini peran suami dan keluarga benar-benar penting
dukungan sangat dibutuhkan bagi seorang ibu baru seperti saya, beruntungnya
saya punya keluarga yang luar biasa yang memberikan dukungan penuh untuk proses
adaptasi ini. Memberikan dukungan penuh untuk tetap semangat menyusui meski
saat air susu tak terlihat menetes.
Memberikan pelukan hangat ketika saya merasa gagal sebagai ibu dan
wejangan yang agar tak mudah putus asa dan kepercayaan penuh bahwa saya pasti
bisa.
Ternyata flat nipple tak hanya di alami oleh saya tapi
juga sebagian besar dari keluarga dari garis keturunan ayah seingga banyak
pengetahuan baru yang saya dapat dari diskusi dengan beberapa bibi. Yang mana
sebagian besar mereka sukses memberikan ASI dengan tanpa alat bantuan, yah pada
intinya ibu harus tetap sabar, percaya diri dan konsisten untuk memberikan ASI
secara langsung.
Rajin untuk menyusui adalah solusi terbaik, meski mungkin
diawal kelahiran buah hati secara kasat mata ASI belum terlihat, hisapan yang
dilakukan bayi berguna untuk merangsang produksi ASI dan juga berguna untuk
melatih bayi terbiasa dengan kondisi puting yang ada. Penggunaan dot sangat
tidak disarankan lho apa lagi yang memiliki flat nipple seperti saya ini, dari
pada menggunakan dot lebih baik menggunakan sendok saja jika ingin memberi
minum bayi dan tentu saja ini harus ekstra hati-hati.
Seminggu pertama setelah kelahirannya benar-benar
merupakan perjuangan untuk menyusui yang luar biasa. Ini sungguh tidak mudah,
seperti halnya bayi yang baru lahir harus belajar menyesuaikan diri untuk hidup
di dunia setelah kehidupan yang nyamannya didalam rahim. Maka, seorang ibu baru
pun tengah belajar menyesaikan diri dengan kehadiran sang bayi, belajar
menyesuaikan diri dengan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dilakukannya
sebagai ibu dan berbagai hal yang lainnya.
Ya menyusui itu tidak mudah diawal penyesuaian ini
diwarnai oleh derai tangis air mata, kesedihan, kegalauan, kurang tidur dan
bagi saya ini juga diwarnai dengan adegan jerit jerit karena puting yang lecet
lecet dan berdarah-darah.
Dan sungguh menyusui itu tak semudah yang terlihat, salah
pelekatan dapat membuat payudara nyeri luar biasa kemudian lecet-lecet dan
berdarah, bahkan mungkin sedikit rasa trauma ketika mendengar bayi menangis dan
membayangkan bagaimana perihnya payudara saat nanti diminum si bayi. Beruntung
sekali jika di dareah bunda dekat dengan
klinik laktasi maka dapat segera konsultasi. Sayangnya saya tinggal di daerah
yang cukup jauh dari kota (baca: plosok J)
maka untuk mendapatkan posisi pelekatan yang tepat baru saya dapatkan setelah +
1 bulan setelah Trial and Error.
Pengalaman menyusui yang terbaru adalah ketika baby
gibran usia 10 bulan selama hampir dua minggu si kakak terkena virus
influenza 3 hari diantaranya adalah
demam tinggi dan Hampir setiap harinya selama 3 hari itu si baby gak bisa lepas
nenen. Kalian tahu perihnya masya Allah deh. Ditambah lagi ketika gigi seri
yang keenam mau tumbuh. Puting payudara menjadi thetter alami bagi baby. Meski berkali-kali sudah saya koreksi agar tak digigit tetap saja saya berhadapan dengan bayi yang belum paham perkataan saya. :-D
Maka seharusnya jika ada ibu yang gagal memberikan ASI
pada bayinya jangan mencelanya karena SUNGGUH MENYUSUI ITU TIDAK MUDAH, ada
solusi yang lebih baik dari sibuk mencela, yaitu berikan simpati, perhatian,
dukungan untuk terus semangat menyusui, dan pengetahuan. Jangan Cuma berikan
salah satunya saja karena semuanya berkesinambungan.
Sudah ya sharing dari ibu baru seperti saya, oh iya
Alhamdulillah hari ini saya masih menyusui baby gibran yang saat ini berumur 14 bulan. Jangan patah semangat bunda untuk terus menyusui……
Jangan lupa baca perjalannan Baby Gibran dari perut menuju dunia baru ya..... di http://sanggartulisku.blogspot.co.id/2015/10/sembilan-bulan-yang-mengagumkan.html