RSS

Gibran dan Tantrum

gibran berangkat kerja pamitnya

Apa sih itu tantrum? 


Saya simpulkan dari beberapa sumber di media online, secara garis besar tantrum merupakan kondisi emosi yang tidak stabil akibat ketidak mampuan seseorang dalam menyampaikan keinginan atau kebutuhanya dengan menggunakan kata kata.
tempramen tantrum ini biasanya di tandai dengan tindakan keras kepala, menjerit, menangis, dan reaksi pembangkangan lainnya.

Tempamen tantrum ini biasanya terjadi pada anak pada rentang usia 1 hingga 5 tahun. Semakin dini orang tua mengajarkan atau mengenalkan emosi dan cara mengungkap dan mengekspresikan emosi dengan benar, semakin kecil kemungkinan anak mengalami masalah tantrum berkepanjangan.
Salah satu sumber mengutip cara penanganan pada anak tantrum dari Children's Hospital of Philadelphia, berikut ini adalah petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara mengatasi temper tantrum:
※Tetap tenang.Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.
※Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya dalam pelukan sampai ia tenang.
※Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
※Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang tua menyerah, anak-anak belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu
※Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain untuk menghentikan kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
※Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
※Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari anak Anda.
※Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum telah selesai.
※Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.

Perilaku tantrum gibran

❤ Nangis jejeritan and always say “emoh bunda emoh bunda”, dan menunjukan reaksi penolakan baik verbal maupun non verbal ketika di sentuh. sesekali melempar barang di sekitarnya. 

Jujur saja menghadapi Gibran tantrum ternyata tidak mudah, berusaha tidak terpancing, tapi nyatanya beberapa kali saya ikutan kalap. terutama jika keadaan mood dan fisik juga sedang tidak beres, malah beberapa kali bundanya ikutan nangis. Like a baby. Padahal dari dulu udah banyak baca artikel terkait dengan tantrum, tapi sekali lagi praktiknya gak semudah membalik halaman buku.

Yang saya amati tempramen tantrum si kangmas gibran ini  semakin sering terlihat ketika keadan fisiknya menurun, dalam sehari bisa beberapa kali tantrum, lha ini nih yang sering bikin bundanya terpancing emosinya. kontrol emosi si bunda juga masih lemah ni. semoga kedepan budanya gibran bisa semakin sabar, dan punya solusi tepat menghadiapi tantrumnya si kang mas.

Usaha apa yang saya lakukan saat gibran tantrum?
berbagai cara sudah saya coba, sesuai dengan referensi yang saya baca dari beberapa artikel
1. Mencoba menenangkan dengan mengalihkan perhatian, tapi semakin besar si kang mas ini megalihkan perhatianya semakin sulit saja. 
2. Membiarkannya menangis sampai dia berhenti sendiri, ini saya masih rada bingug betul gak tindakan saya karena usia gibran masih di bawah 2 tahun. tindakan ini biasanya saya lakukan saat saya juga sudah lelah/bingung/galau/gak tau harus ngapain. dan biasanya akan banyak komentar negatif nih karena anak nangis berlama-lama tapi didiemin aja gak di respon. biasanya tindakan ini berhasil ketika dirumah gak ada orang lain selain emaknya saja.

3. di peluk sayang, meski si kangmas gibran masih kecil ketika tantrum kekuatannya jadi semakin bertambah. jadi bundanya pun harus strong, salah salah malah bisa jatuh si kakak. pastiakan posisi duduk bunda nyaman dan tidak berbahaya ya. yang ini juga biasanya berhasil tapi lagi lagi harus sabar dan tenang. karena gibran bisa hampir 10 menit meronta dalam pelukan bundanya sambil di bisikin kata “Sabar sayang, dengerin bunda, gibran mau apa” yang di ulang-ulang-ulang sampe si kakak diem entah karena capek atau yang lainnya.

sudahlah sekian dulu curhatan saya hari ini kita lanjut kapan kapan ya...